Ibu adalah wanita yang melahirkan kita. Ibu adalah orang tua yang paling diutamakan di samping Ayah. Seorang Ibu Sejati adalah orang yang dimuliakan oleh Allah Swt. Hal tersebut sesuai firman-Nya dalam Surat Luqman: 14 “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Di ayat 14 tidak menyebutkan jasa bapak, tetapi lebih menekankan jasa ibu. Ini disebabkan karena ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena kelemahan ibu berbeda dengan bapak. Di sisi lain, “peranan bapak” dalam konteks kelahiran anak lebih ringan dibanding dengan peranan ibu. Setelah pembuahan, semua proses kelahiran anak dipikul sendirian oleh ibu. Bukan hanya sampai masa kelahirannya, tetapi berlanjut dengan penyusuan, bahkan lebih dari itu. Memang ayah pun bertanggung jawab menyiapkan dan membantu ibu agar beban yang dipikulnya tidak terlalu berat, tetapi ini tidak langsung menyentuh anak, berbeda dengan peranan ibu. (https://plus.google.com/s/surat%20luqman%2014 ) Dalam Hadits Nabi pun disebutkan bahwa posisi kedua orang tua sebagai berikut: # KE-RIDHA-AN Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua, terutama Ibu. (HR. Al Hakim) Dari Abu Hurairahradhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata,“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) (http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ibumu-kemudian-ibumu-kemudian-ibumu.html ) Surga di telapak kaki Ibu. Itulah hadist Nabi Muhammad. Jika kau mendurhakai Ibumu, kelak di akhirat mendapat siksa. Dijelaskan pula bahwa Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab Baginda,'' Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia''.
Comments
Post a Comment